
Kapal Gardan Sumber Wangi yang membawa 29 anak buah kapal (ABK) karam di sekitar Perairan Sembulungan daerah Kecamatan Muncar, setelah diterjang ombak pada Sabtu (24/5). Akibat kecelakaan laut itu, satu nelayan meninggal, dua nelayan hilang, dan 26 lainnya selamat
Satu orang nelayan yang meninggal itu, Suwandi, 69, asal Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Sedang dua nelayan yang hilang Pairin, 50, asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, dan Harry, 54, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Nelayan yang meninggal sudah dimakamkan oleh keluarganya pada Sabtu (24/5),” kata Kanit Satpolairud Pos Muncar, Bripka Wayan Wedhana.
Kecelakaan laut itu, terang dia, berawal pada Sabtu (24/5), kapal nelayan jenis Gardan Sumber Wangi melakukan perjalanan pulang dari perairan Sengrong menuju Pelabuhan Muncar. Sekitar pukul 08.00, kapal itu berada di Perairan Sembulungan. “Saat sampai di Perairan Sembulungan Kecamatan Muncar kapal ini dihantam ombak besar,” katanya.
Akibat terjangan ombak yang besar itu, jelas dia, lambung kapal di bagian depan pecah. Air laut banyak yang masuk ke kapal dan tenggelam. “Lambung pecah kapal kehilangan keseimbangan,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Berita terkait: Orang Hilang Di Sembulungan Akhirnya Diketemukan!
Selama air laut masuk ke kapal, lanjut dia, seluruh ABK yang berjumlah 29 orang berusaha untuk menguras air yang ada di kapal. Namun, semua usaha yang dilakukan para ABK itu tidak membuahkan hasil. “Airnya semakin banyak, kapal semakin tenggelam,” terangnya.
Saat kapal mulai tenggelam. Masih kata dia, seluruh nelayan yang ada di kapal itu langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Untungnya saat kejadian itu, ada Kapal Bagang Kembang yang melintas dan menyelamatkan para ABK yang berenang. “Saat ABK ditolong kapal yang melintas, dua nelayan terbawa ombak dan hilang,” terangnya.
Nahasnya, setelah semua ABK dievakuasi dan dua orang dinyatakan terbawa arus, ada satu nelayan yang kelelahan usai berenang untuk menyelamatkan diri. Nelayan yang diketahui Suwandi itu, akhirnya meninggal setelah ditolong dengan dinaikkan kapal. “Jadi satu yang meninggal, dua nelayan lainnya dalam pencarian,” bebernya.

Para ABK yang kapalnya tenggelam itu, selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Muncar. Untuk satu nelayan yang meninggal, dikirim ke rumahnya dengan diangkut mobil ambulans. “Jenazah dibawa ke Puskesmas dulu, dari hasil pemeriksaan petugas medis nelayan ini meninggal karena kelelahan, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” cetusnya seraya menyebut kerugian material akibat kecelakaan laut itu sekitar 800 juta
Sumber: Radar Banyuwangi