
Satu Suro
Alas Purwo, 28 Juni 2025 – Taman Nasional Alas Purwo tidak hanya dikenal sebagai kawasan konservasi dengan kekayaan biodiversitasnya, tetapi juga dipercaya sebagai tempat yang sakral dalam tradisi masyarakat Jawa. Setiap malam 1 Suro, kawasan ini menjadi tujuan ribuan peziarah dan pelaku ritual spiritual yang datang dari berbagai daerah untuk melakukan doa, tirakat dan laku budaya.
Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H jatuh pada tanggal 27 Juni 2025, sementara malam 1 Suro diperingati sejak malam sebelumnya. Bekerja sama dengan Polresta Banyuwangi, Polsek Tegaldlimo, Koramil Tegaldlimo, Puskesmas Kedungwungu, serta Pemerintah Kecamatan dan Desa sekitar, Balai Taman Nasional Alas Purwo melaksanakan pengamanan kunjungan secara terpadu mulai tanggal 26 Juni 2025

Pengamanan difokuskan pada dua pintu masuk utama—Rowobendo dan Plengkung—selain Sadengan, sebaran kunjungan terutama pada titik-titik yang diyakini masyakarat memiliki nilai spiritual dan menjadi pusat kegiatan ritual seperti Goa Istana, Pura Luhur Giri Salaka, Situs Kawitan, Pantai Trianggulasi, dan Pantai Pancur.
Selama Kamis-Jumat ini, tercatat 2.955 pengunjung yang masuk kawasan. Rata-rata kunjungan harian selama Suro hampir 2 kali lebih tinggi dibanding kunjungan saat libur Nyepi-Lebaran pada April lalu dan hampir 10 kali jumlah kunjungan pada hari biasa. Ini menegaskan bahwa momentum 1 Suro memiliki daya tarik besar sekaligus tantangan tersendiri dalam pengelolaan kawasan. Meski cuaca didominasi gerimis, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib, aman dan kondusif.
Baca Juga: Resort Sembulungan Patroli Kawasan dan Pantau Satwa Liar
Peran petugas di lapangan sangat krusial dalam mengatur arus kunjungan, menjaga keamanan, dan memberikan edukasi konservasi kepada pengunjung. Pengelolaan sampah juga menjadi perhatian, dengan penyisiran rutin dan imbauan untuk membawa kembali sampah sebagai bagian dari tanggung jawab bersama menjaga kawasan. Kehadiran berbagai pihak juga memperkuat upaya pengawasan dan pengamanan di titik-titik rawan.
Balai Taman Nasional Alas Purwo mengapresiasi kolaborasi multipihak yang mencerminkan upaya bersama dalam menjaga kesucian ruang budaya, sekaligus memastikan konservasi berjalan beriringan dengan penghormatan terhadap nilai kultural masyarakat. Upaya ini menjadi wujud dari konservasi yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.